Minggu, 26 September 2010

Ayam Jago


Ceritanya tentang sebuah peternakan ayam, disana ada 25 Ayam betina dan 1 ayam jago (jantan) yang umurnya sudah tua sekali. Karena merasa ayam jago yang tua tadi sudah melewati masa produktif-nya, si pemilik peternakan memutuskan untuk membeli 1 ayam jago lagi yang masih muda. Tentu saja hal ini membuat si Ayam jago tua menjadi merasa tersaingi.

Si Tua : Eh, kamu jangan serakah ya. Ayam betinanya kan ada 25, kamu boleh ambil yang 15 sedang aku yang 10 ekor.

Si Muda : Tidak bisa. Kamu kan sudah tua dan loyo, pokoknya semua buat aku aja.

Si Tua : Kalau begitu mendingan kita lomba saja, siapa yang menang boleh ambil semua ayam betina yang ada disini.

Si Muda : Boleh saja!, mau lomba apa ?

Si Tua : Lomba lari 100 m.

Si Muda : Ok, gak masalah

Si Tua : Tapi karena aku sudah tua, aku minta untuk lari dulu di depanmu 25 m.

Si Muda : Boleh (dengan penuh keyakinan).

Lomba lari dimulai. Ayam jago tua lari dulu 25 meter baru kemudian ayam jago yang muda lari menyusul dengan kecepatan dua kali lipat. Eh, waktu hampir bisa nyusul ayam tua, si ayam jago muda menggelepar dan mati seketika ditembak oleh pemilik. Sambil memungut ayam muda tadi, si pemilik menggerutu

SIAL, INI AYAM JAGO-HOMO KE SEPULUH YANG AKU BELI BULAN INI. BUKAN-NYA NGEJAR BETINA, MALAH NGEJAR AYAM JAGO TUA INI

Banyak Anak

Di Surat kabar Ibukota terdapat pengumuman tentang diadakannya perlombaan banyak anak di stadion Senayan, maka pada hari H penuh lah stadion tersebut dengan penonton.

Perlombaanpun dimulai.... Peserta 1 memasuki stadion dengan membawa 15 anak, penonton tepuk tangan...

Peserta 2 memasuki stadion dengan membawa 23 anak, penonton tepuk tangan dengan meriah...

Peserta 3 memasuki stadion naek metro mini, setelah dihitung oleh juri ternyata ia mempunyai 37 anak, tepuk tangan semakin meriaah...

Peserta terakhir memasuki stadion dengan menggendong seorang bayi, juri pun heran dan bertanya-tanya...., tak lama kemudian, terdengar tepuk tangan yang paling meriah dari seluruh penonton untuk peserta tersebut..., mereka tepuk tangan sambil mereka berteriak... Ayah...Ayah...Ayah...Ayah...Ayah...

Berani

Suatu hari seorang preman mendekati 4 orang pemuda yang lagi duduk di kedai nasi untuk meminta uang secara paksa. Lalu sang preman mencoba menggerak mereka, "SIAPA YANG BERANI DI SINI??"

Seorang pemuda berdiri dan berkata, "SAYA BERANI!"

Preman itu menggertak sekali lagi, "AYO! SIAPA LAGI YANG BERANI??!"

Pemuda berikutnya berdiri dan berkata, " SAYA JUGA BERANI!!"

Preman itu mulai gentar, tapi dia terus menggertak, "SIAPA LAGI??!"

2 pemuda berikutnya berdiri dan berkata, "KAMI BERANI!"

Preman itu pun ciut nyalinya dan berkata,"KALAU BEGITU KITA ADALAH 5 ORANG PEMUDA PEMBERANI!!"

Red Wine In Love

Malam dingin terus beranjak
Dan aku masih diluaran
Menikmati hembusan dingin
Bermain main dengan angan

Namun kini ku tak sendiri
Berandal kecil telah terbangun
Dan miras berteman denganku
Menemani hening lewati dingin malam

Manis harum aroma yang tercipta
Menggugah rasa untuk setubuhinya
Pekat saripati anggur merah
Mulai menyatu dalam aliran darah

Sejenak melupakan
Tekanan yang menghimpit keseharian
Dan beban yang beratkan langkah

Sejenak kunyanyikan
Lagu cinta yang tak berbalas
Dan kuteriak kan
Puisi kasih suci yang tak kunjung kembali

Dingin tak lagi kurasa
Pagi telah menjelang
Manis harum aroma itu telah sirna
Kegilaan ini sementara terhenti
Saat mulai kumasuki dunia mimpi

beib, i'm sorry...

Akhir Sebuah Cerita

Asalé lemah balik nang lemah,
Asalé gak kenal lumrah balik gak kenal,
Mayapada kuwi ora nyata,
Ra perlu dadi reridu ing rasa

Ono mangsané lebur musna binasa,
Jeroning ati kudu bisa legawa,
Nadyan angél tetep kudu bisa,
Ra perlu gela opo manéh lali jiwa

Kebosanan Hidup

Bosan....
menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia bosan berarti sudah tidak suka lagi karena sudah terlalu sering atau banyak. Entah apa makna bosan menurut anda. Namun yang jelas kita semua selalu berusaha untuk menghindari kebosanan melanda didalam kehidupan kita. Banyak hal yang dilakukan orang untuk mengusir kebosanan yang mereka alami didalam kehidupannya, terkadang tak peduli berapa banyak harta yang harus dikeluarkan untuk mengusir rasa bosan yang melanda.

Kalau cuma bosan dengan makanan yang dimakan sehari-hari tentu mudah bagi kita untuk mengusir bosan itu, namun pernahkah anda bosan dengan hidup anda? hingga karena begitu bosannya anda tak ingin hidup lagi? semoga anda semua jangan sampai pernah merasa untuk bosan hidup, betapapun beratnya hidup yang anda jalani semoga itu tak membuat anda bosan untuk tetap bertahan hidup. Jujur saya pernah bosan dengan hidup yang saya alami, hingga saya tak punya lagi keinginan untuk hidup (astagfirullah...), namun kini walau terkadang saya pun masih merasakan sedikit kebosanan itu ,tapi keinginan untuk terus hidup itu masih ada. Tak ada lagi kata menyerah untuk menjalani hidup yang telah dianugerahkan oleh Yang Maha Kuasa.

Tampaknya kebosanan juga sedang melanda diriku buat nge-blog, terlalu lama rasanya saya tidak update blog ini, yah mungkin bosan sudah terlalu dalam menggerogoti keinginan buat ngeblog, ide-ide tulisan sering kali macet sebelum tertuang dalam kata-kata, untuk sedikit menghindari kebosanan itu menjadi akut maka dengan tekad bulat saya coba untuk mengupdate blog ini.
Dan dikarenakan ide tulisan pun masih macet maka dengan sangat terpaksa saya menggunakan jurus paling ampuh bagi para penulis yang tak diakui didunia belahan manapun seperti saya ini, yaitu copy-paste demi update nya blog hehehe....




Kebosanan Hidup



Seorang pria mendatangi Sang Guru, “Guru, saya sudah bosan hidup. Sudah jenuh betul. Rumah tangga saya berantakan. Usaha saya kacau. Apapun yang saya lakukan selalu berantakan. Saya ingin mati”.
Sang Guru tersenyum, “Oh, kamu sakit”. “Tidak Guru, saya tidak sakit. Saya sehat. Hanya jenuh dengan kehidupan ini. Itulah sebabnya saya ingin mati”. Seolah-olah tidak mendengar pembelaannya. Sang Master meneruskan, “Kamu sakit. Dan penyakitmu itu sebutannya, ‘Alergi Hidup’. Ya, kamu alergi terhadap kehidupan”.
Banyak sekali di antara kita yang alergi terhadap kehidupan. Kemudian, tanpa disadari kita melakukan hal-hal yang bertentangan dengan norma-norma kehidupan. Hidup ini berjalan terus. Sungai kehidupan mengalir terus, tetapi kita menginginkan status-quo. Kita berhenti di tempat, kita tidak ikut mengalir. Itu sebabnya kita jatuh sakit. Kita mengundang penyakit. Resistensi kita, penolakan kita untuk ikut mengalir bersama kehidupan membuat kita sakit. Yang namanya usaha, pasti ada pasang-surutnya. Dalam hal berumah-tangga, bentrokan-bentrokan kecil itu memang wajar, lumrah. Persahabatan pun tidak selalu langgeng, tidak abadi. Apa sih yang langgeng, dan yang abadi dalam hidup ini ? Kita tidak menyadari tentang sifat kehidupan. Kita ingin mempertahankan suatu keadaan. Kemudian kita gagal, kecewa dan menderita…
“Penyakitmu itu bisa disembuhkan, asal kamu ingin sembuh dan bersedia mengikuti petunjuk-ku”. Demikian Sang Master menyarankan.
“Tidak Guru, tidak. Saya sudah betul-betul jenuh”. Tidak, saya tidak ingin hidup.” pria itu menolak tawaran Sang Guru.
“Jadi kamu tidak ingin sembuh?? “ Kamu betul-betul ingin mati?” tanya Sang Guru
“Ya, memang saya sudah bosan hidup”, pria itu kukuh menjawab.
“Baik, besok sore kamu akan mati. Ambillah botol obat ini. Setengah botol diminum malam ini, setengah botol lagi besok sore jam enam, dan jam delapan malam kau akan mati dengan tenang.” Perintah Sang Guru. Giliran pria tersebut bingung. Setiap Guru yang ia datangi selama ini selalu berupaya untuk memberikannya semangat untuk hidup. Yang satu ini aneh. Ia bahkan menawarkan racun. Tetapi, karena ia memang sudah betul-betul jenuh, ia menerimanya dengan senang hati.
Pulang kerumah, ia langsung menghabiskan setengah botol racun yang disebut “obat” oleh Sang Guru EDAN itu. Dan, ia merasakan ketenangan sebagaimana tidak pernah ia rasakan sebelumnya. Begitu rileks, begitu santai !!!
Tinggal 1 malam, 1 hari, dan ia akan mati. Ia akan terbebaskan dari segala macam masalah. Malam itu, ia memutuskan untuk makan malam bersama keluarganya di restoran Jepang. Sesuatu yang sudah tidak pernah ia lakukan selama beberapa tahun terakhir. Pikir-pikir ini malam terakhir, ia ingin meninggalkan kenangan manis. Sambil makan, ia bersenda gurau. Suasananya pun menjadi santai banget !
Sebelum tidur, ia mencium bibir istrinya dan membisiki di kupingnya, “Sayang, aku mencintaimu. “Karena malam itu adalah malam terakhir, ia ingin meninggalkan kenangan manis !!”
Esoknya bangun tidur, ia membuka jendela kamar dan melihat ke luar. Tiupan angin pagi menyegarkan tubuhnya. Dan ia tergoda untuk melakukan jalan pagi. Pulang kerumah setengah jam kemudian, ia menemukan istrinya masih tertidur. Tanpa membangunkannya, ia masuk dapur dan membuat 2 cangkir kopi. Satu untuk dirinya, satu lagi untuk istrinya. Karena pagi itu adalah pagi terakhir, ia ingin meninggalkan kenangan manis !!!
Di kantor, ia menyapa setiap orang, bersalaman dengan setiap orang. Stafnya pun bingung, “Hari ini, Boss kita kok aneh ya ?” Dan sikap mereka pun langsung berubah. Mereka pun menjadi lembut. Karena siang itu adalah siang terakhir, ia ingin meninggalkan kenangan manis !!
Tiba-tiba, segala sesuatu di sekitarnya berubah. Ia menjadi ramah dan lebih toleran, bahkan apresiatif terhadap pendapat-pendapat yang berbeda. Tiba-tiba hidup menjadi indah. Ia mulai menikmatinya.
Pulang kerumah jam 5 sore, ia menemukan istri tercinta menungguinya di beranda depan. Kali ini justru sang istri yang memberikan ciuman kepadanya, “Sayang, sekali lagi aku minta maaf, kalau selama ini aku selalu merepotkan kamu.” Anak-anak pun tidak ingin ketinggalan, “Pi, maafkan kami semua. Selama ini, Papi selalu stres karena perilaku kami.” Tiba-tiba, sungai kehidupannya mengalir kembali. Tiba-tiba, hidup menjadi sangat indah. Ia mengurungkan niatnya untuk bunuh diri. Tetapi bagaimana dengan setengah botol yang sudah ia minum, sore sebelumnya ?

Ia mendatangi Sang Guru lagi. Melihat wajah pria itu, rupanya Sang Guru langsung mengetahui apa yang telah terjadi, “Buang saja botol itu. Isinya air biasa. Kau sudah sembuh?? Apa bila kau hidup dalam ke-kini-an, apabila kau hidup dengan kesadaran bahwa maut dapat menjemputmu kapan saja, maka kau akan menikmati setiap detik kehidupan ini !!!
Leburkan egomu, leburkan keangkuhanmu, leburkan kesombonganmu. Jadilah lembut, selembut air, dan mengalirlah bersama sungai kehidupan. Kau tidak akan pernah jenuh, tidak akan pernah bosan. Kau akan merasa hidup. Itulah rahasia kehidupan. Itulah kunci kebahagiaan. Itulah jalan menuju ketenangan”..
Pria itu mengucapkan terima kasih dan menyalami Sang Guru, lalu pulang ke rumah, untuk mengulangi pengalaman malam sebelumnya. Konon, ia masih mengalir terus. Ia tidak pernah lupa hidup dalam ke-kini-an. Itulah sebabnya, ia selalu bahagia, selalu tenang, selalu HIDUP !!!
Hidup bukanlah merupakan suatu beban yang harus dipikul tapi merupakan suatu anugerah untuk dinikmati. “Anda tidak akan pernah menang jika Anda tidak pernah memulai.”

Delapan Kebohongan Seorang Ibu Dalam Hidupnya

Dalam kehidupan kita sehari-hari, kita percaya bahwa kebohongan akan membuat manusia terpuruk dalam penderitaan yang mendalam, tetapi kisah ini justru sebaliknya. Dengan adanya kebohongan ini, makna sesungguhnya darikebohongan ini justru dapat membuka mata kita dan terbebas daripenderitaan, ibarat sebuah energi yang mampu mendorong mekarnya sekuntum bunga yang paling indah di dunia.

Cerita bermula ketika aku masih kecil, aku terlahir sebagai seorang anak laki-laki di sebuah keluarga yang miskin. Bahkan untuk makan saja, seringkali kekurangan. Ketika makan, ibu sering memberikan porsi nasinya untukku. Sambil memindahkan nasi ke mangkukku, ibu berkata : "Makanlah nak,aku tidak lapar" ---------- KEBOHONGAN IBU YANG PERTAMA


Ketika saya mulai tumbuh dewasa, ibu yang gigih sering meluangkan waktu senggangnya untuk pergi memancing di kolam dekiat rumah, ibu berharap dari ikan hasil pancingan, ia bisa memberikan sedikit makanan bergizi untuk petumbuhan. Sepulang memancing, ibu memasak sup ikan yang segar dan mengundang selera. Sewaktu aku memakan sup ikan itu, ibu duduk disamping saya
dan memakan sisa daging ikan yang masih menempel di tulang yang merupakan bekas sisa tulang ikan yang aku makan. Aku melihat ibu seperti itu, hati juga tersentuh, lalu menggunakan sumpitku dan memberikannya kepada ibuku. Tetapi ibu dengan cepat menolaknya, ia berkata : "Makanlah nak, aku tidak suka makan ikan" ---------- KEBOHONGAN IBU YANG KEDUA


Sekarang aku sudah masuk SMP, demi membiayai sekolah abang dan kakakku, ibu pergi ke koperasi untuk membawa sejumlah kotak korek api untuk ditempel, dan hasil tempelannya itu membuahkan sedikit uang untuk menutupi kebutuhan hidup. Di kala musim dingin tiba, aku bangun dari tempat tidurku, melihat ibu masih bertumpu pada lilin kecil dan dengan gigihnya melanjutkan pekerjaannya menempel kotak korek api. Aku berkata :"Ibu, tidurlah, udah malam, besok pagi ibu masih harus kerja." Ibu tersenyum dan berkata
:"Cepatlah tidur nak, aku tidak capek" ---------- KEBOHONGAN IBU YANG KETIGA
Ketika ujian tiba, ibu meminta cuti kerja supaya dapat menemaniku pergi ujian. Ketika hari sudah siang, terik matahari mulai menyinari, ibu yang tegar dan gigih menunggu aku di bawah terik matahari selama beberapa jam. Ketika bunyi lonceng berbunyi, menandakan ujian sudah selesai. Ibu dengan segera menyambutku dan menuangkan teh yang sudah disiapkan dalam botol yang
dingin untukku. Teh yang begitu kental tidak dapat dibandingkan dengan kasih sayang yang jauh lebih kental. Melihat ibu yang dibanjiri peluh, aku segera memberikan gelasku untuk ibu sambil menyuruhnya minum. Ibu berkata: "Minumlah nak, aku tidak haus!" ---------- KEBOHONGAN IBU YANG KEEMPAT


Setelah kepergian ayah karena sakit, ibu yang malang harus merangkap sebagai ayah dan ibu. Dengan berpegang pada pekerjaan dia yang dulu, dia harus membiayai kebutuhan hidup sendiri. Kehidupan keluarga kita pun semakin susah dan susah. Tiada hari tanpa penderitaan. Melihat kondisi keluarga yang semakin parah, ada seorang paman yang baik hati yang tinggal di dekat rumahku pun membantu ibuku baik masalah besar maupun masalah
kecil. Tetangga yang ada di sebelah rumah melihat kehidupan kita yang begitu sengsara, seringkali menasehati ibuku untuk menikah lagi. Tetapi ibu yang memang keras kepala tidak mengindahkan nasehat mereka, ibu berkata : "Saya tidak butuh cinta" ----------KEBOHONGAN IBU YANG KELIMA


Setelah aku, kakakku dan abangku semuanya sudah tamat dari sekolah dan bekerja, ibu yang sudah tua sudah waktunya pensiun. Tetapi ibu tidak mau, ia rela untuk pergi ke pasar setiap pagi untuk jualan sedikit sayur untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Kakakku dan abangku yang bekerja di luar kota sering mengirimkan sedikit uang untuk membantu memenuhi kebutuhan ibu, tetapi ibu bersikukuh tidak mau menerima uang tersebut. Malahan mengirim
balik uang tersebut. Ibu berkata : "Saya punya duit" ----------KEBOHONGAN IBU YANG KEENAM


Setelah lulus dari S1, aku pun melanjutkan studi ke S2 dan kemudian
memperoleh gelar master di sebuah universitas ternama di Amerika berkat sebuah beasiswa di sebuah perusahaan. Akhirnya aku pun bekerja di perusahaan itu. Dengan gaji yang lumayan tinggi, aku bermaksud membawa ibuku untuk menikmati hidup di Amerika. Tetapi ibu yang baik hati, bermaksud tidak mau merepotkan anaknya, ia berkata kepadaku "Aku tidak terbiasa" ----------KEBOHONGAN IBU YANG KETUJUH

Setelah memasuki usianya yang tua, ibu terkena penyakit kanker lambung, harus dirawat di rumah sakit, aku yang berada jauh di seberang samudra atlantik langsung segera pulang untuk menjenguk ibunda tercinta. Aku melihat ibu yang terbaring lemah di ranjangnya setelah menjalani operasi. Ibu yang keliatan sangat tua, menatap aku dengan penuh kerinduan. Walaupun senyum yang tersebar di wajahnya terkesan agak kaku karena sakit yang
ditahannya. Terlihat dengan jelas betapa penyakit itu menjamahi tubuh ibuku sehingga ibuku terlihat lemah dan kurus kering. Aku sambil menatap ibuku sambil berlinang air mata. Hatiku perih, sakit sekali melihat ibuku dalam kondisi seperti ini. Tetapi ibu dengan tegarnya berkata : "angan menangis anakku,Aku tidak kesakitan" ----------KEBOHONGAN IBU YANG KEDELAPAN.


Setelah mengucapkan kebohongannya yang kedelapan, ibuku tercinta menutup matanya untuk yang terakhir kalinya.

Dari cerita di atas, saya percaya teman-teman sekalian pasti merasa
tersentuh dan ingin sekali mengucapkan : " Terima kasih ibu ! " Coba
dipikir-pikir teman, sudah berapa lamakah kita tidak menelepon ayah ibu kita? Sudah berapa lamakah kita tidak menghabiskan waktu kita untuk berbincang dengan ayah ibu kita? Di tengah-tengah aktivitas kita yang padat ini, kita selalu mempunyai beribu-ribu alasan untuk meninggalkan ayah ibu kita yang kesepian. Kita selalu lupa akan ayah dan ibu yang ada di rumah. Jika dibandingkan dengan pacar kita, kita pasti lebih peduli dengan pacar kita. Buktinya, kita selalu cemas akan kabar pacar kita, cemas apakah dia sudah makan atau belum, cemas apakah dia bahagia bila di samping kita. Namun, apakah kita semua pernah mencemaskan kabar dari ortu kita? Cemas apakah ortu kita sudah makan atau belum? Cemas apakah ortu kita sudah
bahagia atau belum? Apakah ini benar? Kalau ya, coba kita renungkan
kembali lagi.. Di waktu kita masih mempunyai kesempatan untuk membalas budi ortu kita, lakukanlah yang terbaik. Jangan sampai ada kata "MENYESAL" di kemudian hari.

CUKUP ITU BERAPA...???

Alkisah, seorang petani menemukan sebuah mata air ajaib. Mata air itu bisa mengeluarkan kepingan uang emas yang tak terhingga banyaknya.

Mata air itu bisa membuat si petani menjadi kaya raya seberapapun yang diinginkannya, sebab kucuran uang emas itu baru akan berhenti bila si petani mengucapkan kata “cukup“.

Seketika si petani terperangah melihat kepingan uang emas berjatuhan di depan hidungnya. Diambilnya beberapa ember untuk menampung uang kagetan itu. Setelah semuanya penuh, dibawanya ke gubug mungilnya untuk disimpan di sana. Kucuran uang terus mengalir bergerincingan, sementara si petani mengisi semua karungnya, seluruh tempayannya, bahkan mengisi penuh rumahnya.

Masih kurang ! Dia menggali sebuah lubang besar untuk menimbun emasnya. Belum cukup, dia membiarkan mata air uang itu terus mengalir hingga akhirnya petani itu mati tertimbun onggokan uang emas bersama ketamakannya karena dia tak pernah bisa berkata cukup !!

 Kata yang paling sulit diucapkan oleh manusia barangkali adalah kata “cukup”.

Kapankah kita bisa berkata cukup ?

Hampir semua pegawai merasa gajinya belum bisa dikatakan sepadan dengan kerja kerasnya. Pengusaha hampir selalu merasa pendapatan perusahaannya masih dibawah target. Istri mengeluh suaminya kurang perhatian. Suami berpendapat istrinya kurang pengertian. Anak-anak menganggap orang tuanya kurang murah hati. Semua merasa kurang dan kurang !

Cukup bukanlah soal berapa jumlahnya. Cukup adalah persoalan kepuasan hati. Cukup hanya bisa diucapkan oleh orang yang bisa mensyukuri. Tak perlu takut berkata cukup. Mengucapkan kata cukup bukan berarti kita berhenti berusaha dan berkarya. ”Cukup” jangan diartikan sebagai kondisi stagnasi, mandeg dan berpuas diri.

Mengucapkan kata cukup membuat kita melihat apa yang telah kita terima, bukan apa yang belum kita dapatkan. Jangan biarkan kerakusan manusia membuat kita sulit berkata cukup.

 Belajarlah mencukupkan diri dengan mensyukuri apa yang ada pada diri kita hari ini, maka kita akan menjadi manusia yang berbahagia.

Belajarlah untuk berkata “cukup” ! 

KETAKUTAN PENGHAMBAT KESUKSESAN

Ketakutan yang selama ini dalam membuat impian menjadi kenyataan kita adalah sesuatu penyakit yang terus melekat dalam pikiran kita. Bahkan kita sendiri tidak pernah ingin menyembuhkannya bahkan banyak dari kita menyuburkannya dalam kehidupan kita selama ini dengan cara “ ah.. sudahlah hidup saya memang sudah seperti ini “ atau “ ah.. itu sesuatu yang cukup sulit dan tidak mungkin untuk saya lakukan “ dan sebagainya. Padahal itu semua hanya ada pada pikiran kita, sementara orang lain terus merubah dirinya untuk lebih baik.

Cara yang paling sederhana untuk merubah itu adalah dengan memperkecil rasa takut kita untuk melakukan sesuatu dan memperbesar keberanian kita untuk berbuat. Memang bukan cara yang mudah, namun dengan mencoba berbuat sesuatu maka yakinlah hal itu dapat kita atasi. Apabila kita pernah menonton acara FEAR FACTOR yang ditayang di sebuah Stasiun Televisi Swasta maka kita akan melihat bagaimana manusia akhirnya mampu mengalahkan rasa takut dalam dirinya dan menjadi PEMENANG.

Dan dari semua ceritanya dapat diambil kesimpulan bahwa rasa takut dapat diatasi dengan cara, adanya hadiah yang besar, kesulitan yang luar biasa, kepepet, keingin yang tinggi, dan tanggung jawab untuk menyelesaikan sesuatu. Maka kata kuncinya adalah jadikan alasan-alasan diatas atau buatlah alasan yang kuat dalam diri kita agar mampu menyelesaikan sesuatu dengan mengabaikan rasa takut yang ada dalam pikiran kita dan pada akhirnya menjadi pemenang.

Slamat berjuang sahabat…

berjuanglah untuk perubahan

Perubahan atau kemunduran
Alkisah dalam sebuah organisasi A yang diketuai dengan oleh seorang yang bisa dikatakan mempunyai nilai lebih didepan masyarakat (lingkup kampus belum yang lainnya). Dalam suatu organisasi itu terdapat banyak orang dalam berbagai sifat dan karakter yang terbingkai dalam 1 tujuan. Dalam perjalanan karir organisasi itu ada Z yang mempunyai Good Feel untuk kemajuan organisasi itu. Dia coba untuk merealisasikan apa yang menjadi keinginan Z selama ini tanpa berfikir apakah temen-temen mampu untuk mengimbangi gerak langkahnya. Akan tetapi seiring jalannya roda organisasi terdapat banyak perbedaan pendapat antara pimpinan dengan bawahannya yang notabene mereka tinggal dalam satu atap. Hingga akhirnya memaksa Z untuk meninggalkan organisasi dikarenakan suatu dan lain hal.
Dan yang terjadi sekarang posisi-posisi yang kosong itu diisi oleh orang yang belum tentu terlihat kapasitas dan kapabelitasnya dalam menjalankan organisasi.
Ya namanya juga orang hidup selalu adakalanya kita tertindas dan adakalanya kita selalu di atas dan adakalanya juga kita selalu berimbang (balance).
Seringkali, perjuangan adalah sesuatu yang kita butuhkan dalam hidup ini
Jika TUHAN memperbolehkan kita melewati hidup ini tanpa cobaan, hal ini akan membuat kita lemah..
Kita tidak akan sekuat seperti apa yang kita harapkan, dan tidak akan pernah terbang seperti kupu-kupu.
Kita meminta kekuatan...dan TUHAN memberi kita kesulitan untuk kita hadapi dan membuat kita menjadi kuat.
Kita meminta kebijaksanaan...
dan TUHAN memberikan kita masalah-masalah yang harus kita pecahkan.
Kita meminta kemakmuran...
dan TUHAN memberikan otak serta kekuatan untuk bekerja.
Kita meminta Keberanian...dan TUHAN memberi kita rintangan untuk kita hadapi.
Kita meminta Cinta...dan TUHAN memberikan orang-orang yang dalam kesulitan untuk kita bantu.
Kita meminta pertolongan...dan TUHAN memberi kita kesempatan
Kita tidak menerima apa yang kita inginkan....,
Tapi kita menerima apa yang kita butuhkan.
Jalanilah hidup tanpa ketakutan, hadapi semua masalah dan yakinlah,...... bahwa kita dapat mengatasi semua itu ......

ARTI SEBUAH PERUBAHAN

Terkadang kita selalu menempatkan sesuatu dengan pilihan yang salah. Mengapa bisa demikian itu terjadi karena kita sendiri bukan karena orang lain atau siapa pun. Dalam hidup kita dituntut untuk bisa menciptakan perubahan baik dalam diri kita ataupun perubahan untuk lingkungan kita.
Perubahan sangat penting bagi setiap insan yang hidup didunia ini. Karena dengan adanya suatu perubahan manusia bisa merasakan suatu kenikmatan dalam hidup. Contoh kecil perubahan yang dapat kita lakukan adalah merubah diri kita mulai dari sikap, sifat dan pikiran.
Apakah kita selamanya akan tetap begini ? dan tanpa adanya perubahan.
Perubahan yang kita lakukan tentunya kearah yang positif bukan negatif. Setiap insan selalu mengharapkan terciptanya suatu perubahan dalam hidupnya. Akan tetapi perubahan itu harus kita mulai dari diri kita bukan karena iringan perjalanan hidup.
Setiap perubahan akan selalu membawa efek-efek baik positif maupun negatif. Tergantung bagaimana kita menyikapinya.
Kehidupan lebih termaknai bila kita selalu bisa menciptakan perubahan.
Perubahan untuk memperbaiki kesalahan, perubahan untuk mencapai kebahagiaan, perubahan untuk hidup yang lebih tentram dan damai, perubahan untuk menata hidup lebih mandiri, perubahan untuk menjadi lebih dewasa, perubahan untuk menjadi insan yang berguna, perubahan untuk bisa menciptakan peluang dan suasana dalam hidup dan perubahan-perubahan yang lainnya.
Masalah terpenting untuk mencapai perubahan adalah kemauan dan kemampuan mengolah diri.